Rabu, 24 Juli 2013

Theresiana itu nama sekolahnya
TP KI itu nama jurusannya
Santo Paulus itu nama yayasannya
SMK KI sudah sering dapat juara

            Sepenggal bait dari yel-yel universal yang dibuat oleh kami, Panitia Masa Orientasi Siswa (panMOS) khusus untuk angkatan 39. Yel-yel yang ditujukan untuk pembangkit semangat ini, disertai dengan gaya dan gerakan yang lucu sehingga tak jarang ketika semua menyanyikan yel – yel tersebut terdengar suara gelak tawa. Kegiatan ini diikuti oleh 124 peserta dan 17 orang panitia.
            Sedikit cerita yang mewarnai kegiatan MOS (Masa Orientasi Siswa) di SMK Kimia Industri Theresiana. Kegiatan ini berlangsung selama 6 hari yang dibagi menjadi 2 tahapan acara. Tahap pertama merupakan kegiatan MOS yang berlangsung di dalam lingkungan SMK KI yang dilaksanakan pada hari Kamis – Sabtu tanggal 7 – 9 Juli 2011. Sedangkan tahap kedua merupakan kegiatan MOS yang berlangsung di luar lingkungan sekolah tepatnya di Goa Maria Kerep Ambarawa. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Senin – Rabu tanggal 11 – 13 Juli 2011.
            Secara umum tujuan MOS tahun ini bukanlah sebagai ajang balas dendam ataupun penggojlogan (perploncoan) tetapi lebih tepatnya untuk membentuk karakter peserta MOS menjadi pribadi yang mandiri dan siap menghadapi dunia kerja.
            Selain tujuan utama tersebut, kegiatan MOS yang dilaksanakan dalam 2 tahap juga memiliki makna tertentu. Tahap pertama bertujuan untuk mengenalkan seluruh guru dan karyawan SMK Kimia Industri serta segala fasilitas yang ada di sekolah. Selain itu diharapkan dari peserta MOS bisa saling mengenal satu sama lain. Sedangkan tahap kedua bertujuan untuk pembentukan karakter antara lain dengan belajar mandiri, belajar bertahan hidup (survival), beradaptasi dengan lingkungan alam, dan juga dapat menghargai elemen – elemen yang saling bersinggungan dengan dunia kita ini.
            Kamis, 7 Juli 2011. Kegiatan MOS dibuka dengan apel pagi yang dipimpin oleh Kepala SMK Kimia Industri, Bapak G. Agus Murwito, S.Pd, kemudian dilanjutkan dengan pengenalan seluruh guru dan karyawan beserta ketua Yayasan Santo Paulus. Setelah pengenalan tersebut, kami mencoba mengakrabkan diri dengan peserta MOS, dengan mengadakan sharing di kelas. Kegiatan ini juga bertujuan untuk melatih keberanian mereka untuk berkenalan dalam lingkup kelas dengan aktif mengeluarkan pendapat. Dan hasilnya rasa percaya diri mereka mulai terkuak sedikit demi sedikit.
            Setelah kegiatan tersebut kami membawa mereka ke lapangan dan memberikan contoh gerakan yel – yel universal. Ya, bisa ditebak mereka masih malu dan ragu untuk bernyanyi dan bergerak. Kami mengulangi yel – yel beberapa kali, sampai semuanya hafal. Dan setelah itu kami memberikan waktu istirahat selama 15 menit.
            Setelah istirahat, acara selanjutnya adalah pengenalan antar peserta MOS. Kami membuat perkenalan ini dalam format games. Suasana yang semula tegang menjadi sedikit “relax”. Keinginan untuk berkompetisi muncul dalam permainan ini karena, yang kalah harus mendapatkan konsekuensi yaitu menyanyikan yel – yel universal. Setelah perkenalan singkat itu, kami membagi mereka menjadi beberapa kelompok kecil. Masing – masing kelompok dibimbing oleh salah satu dari kami. Kemudian kami mengajarkan kepada mereka Mars SMK KI. Semua siswa SMK KI diwajibkan untuk bisa dan menghayatinya dalam kehidupan sehari – hari.
            Siang hari, semua peserta masuk kelas masing – masing. Para pendamping kelas memberikan penjelasan mengenai apa saja yang harus dibawa untuk esok hari. Salah satunya mereka harus membuat co – card berbentuk lingkaran yang berdiameter 20 cm dan dibagian depan berisi nama, TTL, asal sekolah, dan hobby, sedangkan bagian belakangnya diberi gambar emoticon (emotional icon) mengenai perasaan mereka ketika masuk di sekolah ini. Co – card tersebut digantung dengan tali rafia yang dikepang dan warnanya disesuaikan dengan warna yang ada dalam lagu “Balonku” (kuning, kelabu, merah muda, dan biru tanpa warna hijau). Kami juga meminta mereka untuk membawa Nasi KIMIA. Nasi KIMIA merupakan singkatan dari Nasi KerIng MIe Ayam. Sengaja kami tidak memberi tahukan singkatan dari Nasi KIMIA tersebut.
            Pelajaran yang bisa diambil untuk hari ini, baik panitia maupun peserta MOS adalah agar kita berani berbicara di depan orang banyak tanpa rasa malu dan takut salah.
            Jumat, 8 Juli 2011. MOS hari kedua. Peserta MOS terlihat lebih semarak karena atribut yang mereka kenakan. Wajah ngeri dan takut tergambar jelas dari wajah mereka, kegiatan hari ini dibuka dengan apel pagi (doa, absensi, cek atribut). Banyak peserta MOS yang salah dalam mengenakan atribut dan kelengkapan pakaian. Seperti sebelumnya, sebagai konsekuensi mereka harus menyanyikan yel – yel universal. Dan latihan PBB (Peraturan Baris – Berbaris). PBB merupakan salah satu upaya untuk melatih mental dan kedisiplinan mereka. Sebelumnya, kami memberikan penjelasan singkat mengenai dasar – dasar PBB. Selama latihan PBB, para peserta MOS terlihat kaget, karena diberi pelatihan yang lebih keras ketimbang hari pertama.
            Walaupun rasa lelah menghiasi wajah – wajah baru itu, mereka tetap bersemangat mengikuti kegiatan selanjutnya, yakni Wawasan Wiyata Mandala dan Tata Tertib sekolah yang disampaikan oleh Bapak Kepala Sekolah dan Wakasek bidang kesiswaan, Bapak St. Joko Winarto, S.Pd. Selama pemberian materi ini, kami memanfaatkan waktu untuk membagi makanan yang sebelumnya sudah kami kumpulkan dari para peserta MOS.
            Waktu makan besar pun tiba, kami sengaja membentuk kelompok – kelompok kecil yang terdiri dari 4 anak. Kemudian kami memberikan mereka makanan yang telah dibagi dan dicampur rata. Kami sengaja memberikan makanan yang telah dicampur agar semua peserta merasakan dan lebih menghargai makanan. Tapi beberapa dari mereka menganggap, makan bersama seperti itu merupakan siksaan, malah ada beberapa ada beberapa anak yang tidak mau makan.
            Waktunya untuk Jumatan, sebagian dari mereka yang muslim bersama – sama menuju Masjid yang berada di dekat sekolah. Sisanya, kami bebaskan untuk istirahat sejenak. Dan, acara dimulai kembali jam 13.00 WIB. Kami mengajak mereka untuk bermain “polisi, penjahat, dan penjara”. Acara berlanjut dengan pemberian materi etika dan kurikulum yang disampaikan oleh Bapak Budi Prastiyono, S.Si dan Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum Bapak Y. Otto Maryoto, S.T
            Untuk menghilangkan rasa bosan, kami mengajak mereka bermain games “tangan ruwet”. Tujuan dari permainan ini untuk melatih logika dan kerja sama. Walaupun hanya sebentar saja, tapi games ini berlangsung seru. Setelah games tadi, kami mengadakan evaluasi dan pemberitahuan mengenai atribut dan perlengkapan yang dibawa untuk esok hari.
            Pelajaran yang bisa diambil hari ini adalah, bagaimana kita berbagi dalam berbagai hal.
            Sabtu, 9 Juli 2011. Hari ketiga MOS di sekolah. Dibuka dengan apel dan cek atribut. Setelah apel, mereka masuk kelas untuk mendapatkan materi pengembangan diri dan keselamatan kerja laboratorium yang disampaikan oleh Ibu Titik Maryati, S.Pd dan Bapak Wahyu Wiratmoyo, S.Pd. Selanjutnya mereka dibagi menjadi 6 kelompok untuk pengenalan laboratorium.
            SMK Kimia Industri memiliki 6 laboratorium, yaitu  laboratorium Kimia Analisa, Kimia Fisika, Kimia Teknologi, Kimia Organik, Operasi Teknik Kimia, dan Mikrobiologi. Beberapa dari kami bertugas membantu para laboran dan instruktur di setiap laboratorium. Rasa penasaran para peserta tentang pelajaran dan kegiatan apa saja yang dilakukan jika bekerja di laboratorium terjawab sudah. Dan kami berharap, dengan pengenalan ini mereka menjadi lebih tertarik dan bersemangat untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah ini.
            Acara selanjutnya adalah istirahat dan pengumpulan perlengkapan untuk kemah. Yang hari ini harus dikumpulkan adalah tongkat pramuka, tali pramuka, pasak, kayu bakar, dan tikar. Kemudian secara berkelompok, sesuai dengan kelompok tenda yang sebelumnya sudah dibagi. Mereka bersama pembimbing tenda masing -  masing berdiskusi mengenai apa saja yang harus dibawa untuk kemah dan membuat yel – yel tenda.
            Minggu, 10 Juli 2011. Semua perlengkapan kemah yang telah dikumpulkan, dibawa ke Area Perkemahan Kerep dengan menggunakan pick up. Hari ini sebagian dari kami didampingi Pak Joko dan Pak Budi akan mendirikan tenda yang disiapkan untuk para peserta MOS. Kami menggunakan 15 tenda, sebagian kami pinjam dari Kwarda dan sebagian lagi kami pinjam dari Gereja Sola Gratia. Hari ini sudah cukup melelahkan, dan besok pagi harus bersiap – siap untuk kegiatan MOS di luar sekolah. Untuk menjaga tenda, kami meninggalkan 2 orang dari sie perlengkapan dan keamanan.
            Senin, 11 Juli 2011. Peserta MOS berkumpul di sekolah pukul 07.30 WIB, kemudian bersama – sama mengecek kembali atribut dan perlengkapan yang sudah dibawa. Sambil menunggu bus yang nantinya akan mengantarkan kami semua ke Ambarawa, peserta dikumpulkan kembali dalam kelompok tendanya untuk mendapatkan pengarahan kegiatan dan pematangan yel – yel tenda. Tak kalah dengan peserta, kami juga sibuk mempersiapkan segala perlengkapan yang akan digunakan di sana nanti. Bus datang jam 10.00 WIB. Peserta dibagi dalam 3 kelompok bus untuk berangkat. Masing – masing bus dijaga oleh beberapa dari kami.
Satu jam kemudian, kami semua sampai di area perkemahan Kerep Ambarawa, peserta kemudian mencari tendanya masing – masing. Sekitar jam 13.00 WIB acara MOS dibuka dengan apel siang. Setelah kegiatan apel, acara dilanjutkan dengan latihan PBB selama 45 menit. Banyak yang mengeluh capai dan kepanasan, tetapa fisik mereka masih kuat. Terbukti hanya beberapa anak yang memang memiliki penyakit dalam saja yang menyerah dan istirahat di rumah kaca. Setelah latihan PBB selesai, semua peserta masuk ke dalam tenda. Seluruh pembimbing tenda mengadakan pemeriksaan atribut dan perlengkapan. Bila perlengkapan dan atributnya tidak sesuai dengan apa yang kami tentukan, maka barang tersebut kami sita.
            Untuk merilekskan pikiran, kami mengadakan permainan. Peserta dibagi menjadi 7 kelompok. Masing – masing peserta harus menggunakan slayer yang sebelumnya sudah mereka bawa untuk menutupi mata mereka. Masing – masing kelompok wajib menirukan suara hewan tertentu, yakni suara sapi, ayam, kucing, anjing, kambing, tikus, dan bebek. Seluruh peserta dipisah – pisah. Setelah semuanya terpencar, kami memulai permainan. Mereka harus berkumpul dengan kelompok semula dengan cara menyuarakan suara hewan kelompoknya. Permainan ini berlangsung seru. Kami sengaja menjadi pengganggu konsentrasi mereka. Akhir dari permainan ini, masing – masing dari perwakilan kelompok maju dan mempresentasikan pendapat kelompok mereka mengenai tujuan dari permainan ini.
            Setelah permainan, kami membagi peserta dalam beberapa kelompok yang akan digunakan untuk acara “Show Your Talent” saat api unggun nanti. Kemudian kami memberikan kesempatan kepada peserta untuk MCK. Sekitar pukul 18.00 WIB semua peserta makan malam. Mereka kami minta untuk duduk sesuai kelompok Show Your Talent. Dan di masing – masing kelompok didampingi oleh seorang panitia yang bertugas menghitung waktu. Setiap 1 menit sekali pengawas kelompok harus memilih salah satu anak dan anak itu harus bertukar tempat di kelompok lain. Begitu seterusnya sampai semua anak dalam kelompok itu berpindah dan makanan mereka habis. Setelah selesai, mereka kembali ke tenda masing – masing.
            Acara selanjutnya dimulai pukul 18.30 WIB. Kami mengadakan sharing tentang jurusan yang ada di SMK KI, Teknologi Pangan dan Kimia Industri. Sebagai selingan, kami mengadakan permainan – permainan singkat namun menarik. Acara hari ini ditutup dengan renungan malam oleh Br. Konradus Samsari, CSA yang juga sebagai Ketua Yayasan St. Paulus tempat SMKKI Theresiana bernaung. Sembari menunggu renungan malam, sebagian dari kami pergi mencari jalur unntuk “Jurit Malam” ditemani oleh Bapak J.P Agung Dewantara.
            Tepat pukul 24.00 WIB kami membangunkan peserta yang menjadi target kami. Kami memilih peserta yang menurut kami kurang sopan, tidak menghargai orang lain, dan semaunya sendiri. Ada 16 peserta yang kami kumpulkan, terdiri dari 7 peserta perempuan dan 9 peserta laki – laki. Kemudian mereka diminta untuk jalan berdua – dua, tetapi sebagai awalan mereka berjalan bersama dan dibimbing oleh 2 orang peserta untuk menuju start jurit. Kami juga berangkat dengan jalan lain menuju post jaga kami masing – masing. Setiap post dijaga oleh 2 orang.
            Aturan dari jurit ini adalah pasangan kelompok harus berjalan melewati jalur yang sudah ditentukan, mereka hanya diberi penerangan berupa 1 buah lilin. Ketika mereka berjalan dan lilin itu mati, mereka harus tetap melanjutkan perjalanan tanpa boleh kembali ke post awal. Mereka bisa menyalakan lilin lagi di post berikutnya. Acara jurit malam selesai pukul 02.00 WIB setelah semua peserta kembali ke perkemahan. Sebagai penutup kami meminta mereka untuk menutup mata dan merenungkan makna dari jurit tersebut. Setelah itu kami memberikan “makanan persahabatan”. Campuran antara mie yang diseduh dengan menggunakan air dingin tanpa rasa, buah apel dan roti keju. Sebelumnya kami sudah mencicipi makanan tersebut terlebih dahulu. Setelah selesai mereka kembali ke tenda untuk beristirahat.
            Saat semuanya sedang tidur, tiba – tiba turun hujan gerimis. Kami langsung ke tenda, membantu peserta menutupi tendanya dengan jas hujan. Namun, tiba – tiba hujan menjadi deras. Kemudian mereka berbondong – bondong membawa tas mereka ke dalam rumah kaca. Sebagian ada yang tidur di rumah kaca sebagian lagi bertahan di tenda.
            Selasa, 12 Juli 2011. Kami membangunkan mereka pukul 05.00 WIB untuk olah raga bersama. Kami menyiapkan sound system dan laptop untuk menyetel musik. Secara acak kami memilih peserta untuk memberikan gerakan yang sesuai dengan musik yang kami putar dan semua peserta harus mengikutinya. Di sini kami melatih rasa percaya diri dan memancing kreatifitas mereka. Senam berlangsung selama 30 menit dan dilanjutkan dengan jalan santai mengitari Lingkungan Kerep. Setelah itu mereka mengambil sikat dan pasta gigi lalu berkumpul sesuai kelompok tenda di lapangan rumput. Kami memberikan air 1 gayung untuk masing – masing kelompok yang terdiri dari 10 orang. Kami meminta mereka untuk menggosok gigi bersama dengan menggunakan air itu. Tujuan dari gosok gigi bersama ini adalah agar mereka bisa saling berbagi dengan sesama yang membutuhkan hal yang sama dan jumlahnya terbatas.
            Setelah itu, kami tidak memperbolehkan mereka mandi. Mereka langsung makan pagi bersama. Selesai makan, mereka beristirahat sebentar. Pukul 07.30 WIB kami mengumpulkan mereka kembali di lapangan dan memulai pembagian kelompok dengan cara berhitung. Mereka bertanya – tanya untuk apa lagi kelompok ini. Kemudian kami memberikan penjelasan tentang kegiatan pagi ini, yakni bakti sosial berupa tenaga di beberapa tempat.
            Ada 10 tempat yang harus dibersihkan,yaitu Gereja Jago, Monumen Palagan Ambarawa, Polres Ambarawa, Masjid Agung Ambarawa, 3 tempat di lingkungan Kerep, makam di RT 01, Pos Kamling RT 02, dan sepanjang jalan di RT 01 – RT 02. Satu kelompok diterjunkan untuk bakti sosial di satu lokasi dengan dibimbing oleh panitia. Kami memberikan waktu untuk bakti sosial sampai pukul 12.00 WIB. Bagi kelompok yang sudah selesai boleh membersihkan diri dan beristirahat sambil menunggu intruksi selanjutnya. Tak berapa lama, semua kelompok sudah kembali.
Selanjutnya kami berunding mengenai pencarian jalur outbond. Kami dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok yang pertama menelusuri jalur outbond dan kelompok kedua menjaga perkemahan. Dalam rombongan kecil, kami mulai menandai jalan dengan pylox di setiap persimpangan. Sempat terjadi perdebatan kecil untuk menentukan lokasi post pertama, namun masalah itu bisa kami atasi. Kami menentukan 6 post dalam outbond ini. Setelah pencarian selesai, kami kembali ke perkemahan.
            Usai makan siang di tenda masing – masing, kami mengundang peserta untuk bermain di lapangan. Permainannya adalah “lubang holahoop”. Semua peserta membentuk lingkaran besar dan bergandengan tangan. Salah satu panitia memasukkan holahoop pada salah satu anak dan kami semua menyanyibersama. Selama lagu belum selesai dinyanyikan, holahoop itu harus berpindah dari satu anak ke anak lain tetapi gandengan tangan tak boleh terlepas. Lagu kami nyanyikan dengan tempo berubah - ubah. Ketika lagu selesai dinyanyikan, mereka yang mendapatkan holahoop terakhir yang harus maju. Permainan ini mengundang gelak tawa untuk semuanya. Setelah banyak peserta yang maju, kami memberikan konsekuensi yaitu, menyanyikan lagu Mars SMK KI.
            Setelah permainan itu, menjelang sore hari kami mengadakan latihan PBB. Namun untuk kali ini banyak peserta yang “tumbang”. Bahkan ada satu anak yang tak kuat dan pingsan. Oleh karena itu, latihan PBB terpaksa dihentikan dan sebagai gantinya, mereka berkumpul sesuai kelompok Show Your Talent dan mulai berdiskusi tentang apa yang harus mereka tampilkan untuk malam api unggun. Masing – masing kelompok dibimbing oleh salah satu panitia.
            Saatnya untuk MCK, kami memberikan waktu mandi untuk 1 kelompok adalah 5 menit. Terjadi kehebohan di sini, mereka memprotes waktu yang diberikan karena terlalu singkat. Tetapi kami sengaja melakukannya, untuk melatih kesigapan mereka. Pukul 18.00 WIB semua peserta selesai mandi, dilanjutkan makan malam bersama. Bagi peserta dan panitia muslim diadakan sholat berjama’ah di rumah kaca.
Peserta berkumpul lagi dengan membawa alat tulis serta amplop hitam dan amplop merah. Kami memberikan penjelasan mengenai kegunaan amplop – amplop itu.Mereka harus menuliskan perasaan benci, perasaan tidak suka mereka kepada salah satu dari panitia dan memasukkannya ke dalam amplop hitam. Selain perasaan benci mereka, mereka juga harus menuliskan perasaan suka kepada salah satu dari panitia dan memasukkannya dalam amplop merah. Setelah selesai, amplop – amplop itu kemudian dikumpulkan.
            Peserta masuk ke rumah kaca untuk mengikuti materi dari beberapa alumni yang hadir malam ini. Salah satunya yang hadir adalah Kak Aji yang berasal dari angkatan 30. Secara bergantian, para alumni mengisi materi, memberikan motivasi dan semangat untuk peserta MOS.
Pada pukul 20.30 WIB kami dan semua peserta berkumpul di lapanngan api unggun. “Ada seseorang yang pernah berkata kepadaku demikian : Jika kamu tidak sanggup menjadi matahari, jadilah bintang. Namun jika kamu tidak sanggup juga untuk menjadi bintang, jadilah setitik api kecil yang menggetarkan dunia dengan segala daya imajinasi kalian. Dan jangan pernah takut bermimpi. Bermimpilah! Karena Tuhan akan memeluk mimpi – mimpi kalian.” Itulah kata pengantar untuk membuka acara api unggun ini. Kemudian kami mengitari api unggun dan menyanyikan yel – yel universal.
            Sebagai penampil awal, kami tidak mau menunjuk kelompok mana yang harus maju terlebih dahulu. Kami membiarkan mereka menunjukkan rasa percaya diri mereka dan maju terlebih dahulu. Tak disangka, walaupun baru beberapa kelompok yang maju, namun hasilnya tak mengecewakan. Mereka menampilkan suguhan yang menarik untuk kami semua. Baru setengah dari peserta yang tampil, tiba – tiba hujan turun. Peserta MOS berhamburan menuju tenda masing – masing. Di dekat api unggun panitia berunding, untuk kelanjutan acara. Tak berapa lama hujan reda, kami mengintruksikan peserta untuk melanjutkan acara. Namun hujan turun lagi. Yah, nampaknya alam tak merestui acara api unggun kami untuk dilanjutkan. Akhirnya semua peserta masuk tenda. Seperti malam sebelumnya, kami menyuruh mereka untuk bersiap – siap (packing) jika sewaktu – waktu hujan turun lagi. Dan mereka pun tidur.
            Rabu, 13 Juli 2011. Hari terakhir. Pukul 05.25 WIB, panitia terlambat bangun. Kami dibangunkan oleh alumni. Seharusnya sudah dari 25 menit yang lalu kami memulai kegiatan hari ini. Sebagian besar peserta MOS sudah bangun. Bergegas kami bangun, hanya dengan cuci muka seadanya, langsung kami mengumpulkan peserta. Kami mengintruksikan mereka untuk jalan santai sesuai rute hari sebelumnya. Beberapa dari kami ikut menemani jalan santai. Terlambat bangun merupakan kesalahan bersama, sehingga sebagai konsekuensi akan kesalahan ini, kami harus berlari memutari lapangan sebanyak 5 kali.
            Beberapa alumni sudah berpamitan untuk pulang. Ketika semua peserta sudah kembali, secara singkat kami mengajarkan apa yang tadi malam alumni ajarkan pada kami. Yakni tradisi SMK KI mengenai “5S2P1K” yaiutu Senyum, Sapa , Salam, Sopan, Santun (5S) Peduli, Peka (2P) Kritis (1K). Kemudian mereka dibubarkan untuk ganti pakaian.
            Semua peserta sudah berganti baju. Mereka menggunakan baju hitam dan celana pendek selutut. Ketua kelompok tenda mengambil jatah makan untuk anggotanya. Setelah sarapan, semua berkumpul kembali dan memulai pembagian kelompok outbond. Panitia yang bertugas menjaga di pos outbond, sudah menunggu di pos masing - masing dengan menggunakan seragam olahraga SMK KI. Sebelum kelompok outbond diberangkatkan, kami memanggil beberapa peserta yang memiliki beberapa penyakit sehingga perlu diawasi. Beberapa peserta yang merasa tidak sanggup mengikuti outbond, tetap tinggal di kawasan perkemahan.
            Peserta dibagi menjadi 6 kelompok. Di setiap pos nanti, permainan merupakan adu antar 2 tim. Sehingga hanya 3 kelompok pemberangkatan.
            Pos 1 lokasi permainan berada di sungai. Dengan nama permainan “Paralon Bocor”. Kami sudah menyiapkan 2 paralon yang panjangnya ± 2 meter, 2 gayung, dan 2 bola plastik ukuran kecil. Kedua kelompok harus beradu cepat untuk mengeluarkan bola plastik tersebut dari paralon. Dalam waktu 5 menit. Tujuan dari permainan ini adalah melatih kerja sama tim.
            Pos 2, berlokasi di lapangan sepak bola. Di pos ini, permainannya adalah “Mana Bolaku”. Kami sudah menyebar bola plastik dengan berbagai warna pada sebuah bidang tanah. Permainan ini bertujuan untuk melatih kepekaan dan kepercayaan satu sama lain. Setiap kelompok harus memilih beberapa wakil dan kemudian wakil kelompok tersebut harus ditutup matanya dan masuk dalam area permainan. Anggota kelompok lain harus mengarahkan wakilnya untuk mencari dan mengambil bola yang sesuai dengan  warna yang diminta.
            Pos 3, lokasinya di sebuah aliran sungai yang membentuk air terjun kecil. Semua peserta harus turun ke sungai bagian bawah. Kemudian dengan sebilah tongkat mereka semua harus bisa naik ke atas, dalam waktu selama 5 menit. Tujuan dari permainan ini adalah melatih kerjasama, ketepatan, kecepatan, dan kepemimpinan.
            Pos 4, merupakan permainan yang juga mengandalkan kepercayaan, hampir sama dengan pos 2. Namun perbedaannya, permainan ini memakai area tali – tali yang sudah dibuat sedemikian rupa. Sama seperti pos 2, mata salah satu wakil kelompok harus ditutup dan anggota kelompok mengarahkan untuk melewati rintangan yang ada.
            Pos 5, berada jauh dari pos – pos sebelumnya, terletak di sebuah kebun kosong. Nama permainannya adalah “Estafet Air”. Semua peserta berbaris kemudian peserta yang paling belakang mengambil air menggunakan apa saja yang melekat pada tubuhnya dan menyalurkannya ke depan. Peserta paling depan harus menampung air tersebut dalam gelas aqua yang sudah disiapkan. Permainan ini membutuhkan kerja sama.
            Pos 6, pos terakhir. Yang berada di area perkemahan. Permainan ini adalah “Spider Net”. Jaring laba – laba yang dibuat dari tali pramuka dan bentuk dari lubangnya pun berbeda – beda. Semua peserta harus melewati jaring dan lubang yang sudah dimasuki tidak boleh dimasuki lagi. Tujuan dari permainan ini adalah kerjasama dan kekompakan.
            Kelompok yang sudah selesai mengikuti outbond, harus membereskan 2 buah tenda dahulu sebelum kelompok itu diperbolehkan mandi. Ketika melipat tenda itu, kerjasama antar peserta kurang sehingga banyak waktu yang terbuang. Akhirnya kami ikut turun tangan membantu membereskan tenda.
            Setelah semua tenda selesai dilipat, tempat perkemahan juga sudah dibersihkan, dan semua peserta sudah membersihkan diri, kami mengumpulkan mereka di lapangan. Sembari menunggu makan siang, kami meminta masing – masing kelompok tenda untuk menampilkan yel – yel tenda. Yel – yel mereka seru dan kreatif. Setelah makan, mereka kami perbolehkan untuk istirahat sambil menunggu apel penutup.
            Secara sederhana, Bapak St. Joko Winarto, S.Pd menutup kegiatan MOS ini. Kami berharap semua tujuan dari kegiatan MOS ini dapat mengena di hati para peserta dan selanjutnya tak ada dendam di antara peserta dan panitia. Pak Joko berpesan, kami semua harus saling menghormati sebagai kakak dan adik bukan sebagai senior dan yunior. Ada beberapa alumni yang datang kembali, dan ingin melihat kami. Kemudian kami memberikan salam hormat kami. “Kimia Kimia Industri....Kimia Kimia Industri...”
Bus yang akan membawa kami pulang akhirnya tiba. Kami dibantu alumni serta beberapa peserta menaikkan semua perlengkapan kemah. Semua peserta diminta untuk mengambil barang pribadi dan segera naik ke bus yang sudah ditentukan.
            Setelah selesai kegiatan MOS, kami meminta peserta untuk menuliskan pendapat mereka mengenai kegiatan MOS ini. Berikut adalah pendapat dari mereka :
Rezav Habi S. “Menurut saya MOS kemarin sangat berguna bagi saya karena akan melatih kedisiplinan, keuletan, dan ketangkasan juga kebersamaan oleh karena itu MOS kemarin sangat berguna”


 Oleh: Monica Noor Ristiningtyas           
           

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar