Theresiana itu nama
sekolahnya
TP KI itu nama
jurusannya
Santo Paulus itu nama
yayasannya
SMK KI sudah sering
dapat juara
Sepenggal bait dari yel-yel universal yang dibuat oleh
kami, Panitia Masa Orientasi Siswa (panMOS) khusus untuk angkatan 39. Yel-yel
yang ditujukan untuk pembangkit semangat ini, disertai dengan gaya dan gerakan
yang lucu sehingga tak jarang ketika semua menyanyikan yel – yel tersebut terdengar
suara gelak tawa. Kegiatan ini diikuti oleh 124 peserta dan 17 orang panitia.
Sedikit cerita yang mewarnai kegiatan MOS (Masa Orientasi
Siswa) di SMK Kimia Industri Theresiana. Kegiatan ini berlangsung selama 6 hari
yang dibagi menjadi 2 tahapan acara. Tahap pertama merupakan kegiatan MOS yang
berlangsung di dalam lingkungan SMK KI yang dilaksanakan pada hari Kamis –
Sabtu tanggal 7 – 9 Juli 2011. Sedangkan tahap kedua merupakan kegiatan MOS
yang berlangsung di luar lingkungan sekolah tepatnya di Goa Maria Kerep
Ambarawa. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Senin – Rabu tanggal 11 – 13
Juli 2011.
Secara umum tujuan MOS tahun ini bukanlah sebagai ajang
balas dendam ataupun penggojlogan (perploncoan) tetapi lebih tepatnya untuk
membentuk karakter peserta MOS menjadi pribadi yang mandiri dan siap menghadapi
dunia kerja.
Selain tujuan utama tersebut, kegiatan MOS yang
dilaksanakan dalam 2 tahap juga memiliki makna tertentu. Tahap pertama
bertujuan untuk mengenalkan seluruh guru dan karyawan SMK Kimia Industri serta
segala fasilitas yang ada di sekolah. Selain itu diharapkan dari peserta MOS
bisa saling mengenal satu sama lain. Sedangkan tahap kedua bertujuan untuk
pembentukan karakter antara lain dengan belajar mandiri, belajar bertahan hidup
(survival), beradaptasi dengan lingkungan alam, dan juga dapat menghargai
elemen – elemen yang saling bersinggungan dengan dunia kita ini.
Kamis, 7 Juli 2011. Kegiatan MOS dibuka dengan apel pagi
yang dipimpin oleh Kepala SMK Kimia Industri, Bapak G. Agus Murwito, S.Pd,
kemudian dilanjutkan dengan pengenalan seluruh guru dan karyawan beserta ketua
Yayasan Santo Paulus. Setelah pengenalan tersebut, kami mencoba mengakrabkan
diri dengan peserta MOS, dengan mengadakan sharing di kelas. Kegiatan ini juga
bertujuan untuk melatih keberanian mereka untuk berkenalan dalam lingkup kelas
dengan aktif mengeluarkan pendapat. Dan hasilnya rasa percaya diri mereka mulai
terkuak sedikit demi sedikit.
Setelah kegiatan tersebut kami membawa mereka ke lapangan
dan memberikan contoh gerakan yel – yel universal. Ya, bisa ditebak mereka
masih malu dan ragu untuk bernyanyi dan bergerak. Kami mengulangi yel – yel
beberapa kali, sampai semuanya hafal. Dan setelah itu kami memberikan waktu
istirahat selama 15 menit.
Setelah istirahat, acara selanjutnya adalah pengenalan
antar peserta MOS. Kami membuat perkenalan ini dalam format games. Suasana yang
semula tegang menjadi sedikit “relax”. Keinginan untuk berkompetisi muncul
dalam permainan ini karena, yang kalah harus mendapatkan konsekuensi yaitu
menyanyikan yel – yel universal. Setelah perkenalan singkat itu, kami membagi
mereka menjadi beberapa kelompok kecil. Masing – masing kelompok dibimbing oleh
salah satu dari kami. Kemudian kami mengajarkan kepada mereka Mars SMK KI.
Semua siswa SMK KI diwajibkan untuk bisa dan menghayatinya dalam kehidupan
sehari – hari.
Siang hari, semua peserta masuk kelas masing – masing.
Para pendamping kelas memberikan penjelasan mengenai apa saja yang harus dibawa
untuk esok hari. Salah satunya mereka harus membuat co – card berbentuk
lingkaran yang berdiameter 20 cm dan dibagian depan berisi nama, TTL, asal sekolah,
dan hobby, sedangkan bagian belakangnya diberi gambar emoticon (emotional icon)
mengenai perasaan mereka ketika masuk di sekolah ini. Co – card tersebut
digantung dengan tali rafia yang dikepang dan warnanya disesuaikan dengan warna
yang ada dalam lagu “Balonku” (kuning, kelabu, merah muda, dan biru tanpa warna
hijau). Kami juga meminta mereka untuk membawa Nasi KIMIA. Nasi KIMIA merupakan
singkatan dari Nasi KerIng MIe Ayam. Sengaja kami tidak memberi tahukan
singkatan dari Nasi KIMIA tersebut.
Pelajaran yang bisa diambil untuk hari ini, baik panitia
maupun peserta MOS adalah agar kita berani berbicara di depan orang banyak
tanpa rasa malu dan takut salah.
Jumat, 8 Juli 2011. MOS hari kedua. Peserta MOS terlihat
lebih semarak karena atribut yang mereka kenakan. Wajah ngeri dan takut
tergambar jelas dari wajah mereka, kegiatan hari ini dibuka dengan apel pagi
(doa, absensi, cek atribut). Banyak peserta MOS yang salah dalam mengenakan
atribut dan kelengkapan pakaian. Seperti sebelumnya, sebagai konsekuensi mereka
harus menyanyikan yel – yel universal. Dan latihan PBB (Peraturan Baris –
Berbaris). PBB merupakan salah satu upaya untuk melatih mental dan kedisiplinan
mereka. Sebelumnya, kami memberikan penjelasan singkat mengenai dasar – dasar
PBB. Selama latihan PBB, para peserta MOS terlihat kaget, karena diberi
pelatihan yang lebih keras ketimbang hari pertama.
Walaupun rasa lelah menghiasi wajah – wajah baru itu, mereka
tetap bersemangat mengikuti kegiatan selanjutnya, yakni Wawasan Wiyata Mandala
dan Tata Tertib sekolah yang disampaikan oleh Bapak Kepala Sekolah dan Wakasek
bidang kesiswaan, Bapak St. Joko Winarto, S.Pd. Selama pemberian materi ini,
kami memanfaatkan waktu untuk membagi makanan yang sebelumnya sudah kami
kumpulkan dari para peserta MOS.
Waktu makan besar pun tiba, kami sengaja membentuk
kelompok – kelompok kecil yang terdiri dari 4 anak. Kemudian kami memberikan
mereka makanan yang telah dibagi dan dicampur rata. Kami sengaja memberikan
makanan yang telah dicampur agar semua peserta merasakan dan lebih menghargai
makanan. Tapi beberapa dari mereka menganggap, makan bersama seperti itu
merupakan siksaan, malah ada beberapa ada beberapa anak yang tidak mau makan.
Waktunya untuk Jumatan, sebagian dari mereka yang muslim
bersama – sama menuju Masjid yang berada di dekat sekolah. Sisanya, kami
bebaskan untuk istirahat sejenak. Dan, acara dimulai kembali jam 13.00 WIB.
Kami mengajak mereka untuk bermain “polisi, penjahat, dan penjara”. Acara
berlanjut dengan pemberian materi etika dan kurikulum yang disampaikan oleh
Bapak Budi Prastiyono, S.Si dan Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum Bapak Y.
Otto Maryoto, S.T
Untuk menghilangkan rasa bosan, kami mengajak mereka
bermain games “tangan ruwet”. Tujuan dari permainan ini untuk melatih logika
dan kerja sama. Walaupun hanya sebentar saja, tapi games ini berlangsung seru.
Setelah games tadi, kami mengadakan evaluasi dan pemberitahuan mengenai atribut
dan perlengkapan yang dibawa untuk esok hari.
Pelajaran yang bisa diambil hari ini adalah, bagaimana
kita berbagi dalam berbagai hal.
Sabtu, 9 Juli 2011. Hari ketiga MOS di sekolah. Dibuka
dengan apel dan cek atribut. Setelah apel, mereka masuk kelas untuk mendapatkan
materi pengembangan diri dan keselamatan kerja laboratorium yang disampaikan
oleh Ibu Titik Maryati, S.Pd dan Bapak Wahyu Wiratmoyo, S.Pd. Selanjutnya
mereka dibagi menjadi 6 kelompok untuk pengenalan laboratorium.
SMK Kimia Industri memiliki 6 laboratorium, yaitu laboratorium Kimia Analisa, Kimia Fisika,
Kimia Teknologi, Kimia Organik, Operasi Teknik Kimia, dan Mikrobiologi.
Beberapa dari kami bertugas membantu para laboran dan instruktur di setiap
laboratorium. Rasa penasaran para peserta tentang pelajaran dan kegiatan apa
saja yang dilakukan jika bekerja di laboratorium terjawab sudah. Dan kami
berharap, dengan pengenalan ini mereka menjadi lebih tertarik dan bersemangat
untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah ini.
Acara selanjutnya adalah istirahat dan pengumpulan
perlengkapan untuk kemah. Yang hari ini harus dikumpulkan adalah tongkat
pramuka, tali pramuka, pasak, kayu bakar, dan tikar. Kemudian secara
berkelompok, sesuai dengan kelompok tenda yang sebelumnya sudah dibagi. Mereka
bersama pembimbing tenda masing - masing
berdiskusi mengenai apa saja yang harus dibawa untuk kemah dan membuat yel –
yel tenda.
Minggu, 10 Juli 2011. Semua perlengkapan kemah yang telah
dikumpulkan, dibawa ke Area Perkemahan Kerep dengan menggunakan pick up. Hari
ini sebagian dari kami didampingi Pak Joko dan Pak Budi akan mendirikan tenda
yang disiapkan untuk para peserta MOS. Kami menggunakan 15 tenda, sebagian kami
pinjam dari Kwarda dan sebagian lagi kami pinjam dari Gereja Sola Gratia. Hari
ini sudah cukup melelahkan, dan besok pagi harus bersiap – siap untuk kegiatan
MOS di luar sekolah. Untuk menjaga tenda, kami meninggalkan 2 orang dari sie perlengkapan
dan keamanan.
Senin, 11 Juli 2011. Peserta MOS berkumpul di sekolah
pukul 07.30 WIB, kemudian bersama – sama mengecek kembali atribut dan
perlengkapan yang sudah dibawa. Sambil menunggu bus yang nantinya akan mengantarkan
kami semua ke Ambarawa, peserta dikumpulkan kembali dalam kelompok tendanya untuk
mendapatkan pengarahan kegiatan dan pematangan yel – yel tenda. Tak kalah
dengan peserta, kami juga sibuk mempersiapkan segala perlengkapan yang akan
digunakan di sana nanti. Bus datang jam 10.00 WIB. Peserta dibagi dalam 3
kelompok bus untuk berangkat. Masing – masing bus dijaga oleh beberapa dari
kami.
Satu
jam kemudian, kami semua sampai di area perkemahan Kerep Ambarawa, peserta
kemudian mencari tendanya masing – masing. Sekitar jam 13.00 WIB acara MOS dibuka
dengan apel siang. Setelah kegiatan apel, acara dilanjutkan dengan latihan PBB
selama 45 menit. Banyak yang mengeluh capai dan kepanasan, tetapa fisik mereka
masih kuat. Terbukti hanya beberapa anak yang memang memiliki penyakit dalam
saja yang menyerah dan istirahat di rumah kaca. Setelah latihan PBB selesai,
semua peserta masuk ke dalam tenda. Seluruh pembimbing tenda mengadakan
pemeriksaan atribut dan perlengkapan. Bila perlengkapan dan atributnya tidak
sesuai dengan apa yang kami tentukan, maka barang tersebut kami sita.
Untuk merilekskan pikiran, kami mengadakan permainan.
Peserta dibagi menjadi 7 kelompok. Masing – masing peserta harus menggunakan
slayer yang sebelumnya sudah mereka bawa untuk menutupi mata mereka. Masing –
masing kelompok wajib menirukan suara hewan tertentu, yakni suara sapi, ayam,
kucing, anjing, kambing, tikus, dan bebek. Seluruh peserta dipisah – pisah.
Setelah semuanya terpencar, kami memulai permainan. Mereka harus berkumpul
dengan kelompok semula dengan cara menyuarakan suara hewan kelompoknya. Permainan
ini berlangsung seru. Kami sengaja menjadi pengganggu konsentrasi mereka. Akhir
dari permainan ini, masing – masing dari perwakilan kelompok maju dan
mempresentasikan pendapat kelompok mereka mengenai tujuan dari permainan ini.
Setelah permainan, kami membagi peserta dalam beberapa
kelompok yang akan digunakan untuk acara “Show Your Talent” saat api unggun
nanti. Kemudian kami memberikan kesempatan kepada peserta untuk MCK. Sekitar
pukul 18.00 WIB semua peserta makan malam. Mereka kami minta untuk duduk sesuai
kelompok Show Your Talent. Dan di masing – masing kelompok didampingi oleh
seorang panitia yang bertugas menghitung waktu. Setiap 1 menit sekali pengawas
kelompok harus memilih salah satu anak dan anak itu harus bertukar tempat di
kelompok lain. Begitu seterusnya sampai semua anak dalam kelompok itu berpindah
dan makanan mereka habis. Setelah selesai, mereka kembali ke tenda masing –
masing.
Acara selanjutnya dimulai pukul 18.30 WIB. Kami
mengadakan sharing tentang jurusan yang ada di SMK KI, Teknologi Pangan dan
Kimia Industri. Sebagai selingan, kami mengadakan permainan – permainan singkat
namun menarik. Acara hari ini ditutup dengan renungan malam oleh Br. Konradus
Samsari, CSA yang juga sebagai Ketua Yayasan St. Paulus tempat SMKKI Theresiana
bernaung. Sembari menunggu renungan malam, sebagian dari kami pergi mencari
jalur unntuk “Jurit Malam” ditemani oleh Bapak J.P Agung Dewantara.
Tepat pukul 24.00 WIB kami membangunkan peserta yang
menjadi target kami. Kami memilih peserta yang menurut kami kurang sopan, tidak
menghargai orang lain, dan semaunya sendiri. Ada 16 peserta yang kami
kumpulkan, terdiri dari 7 peserta perempuan dan 9 peserta laki – laki. Kemudian
mereka diminta untuk jalan berdua – dua, tetapi sebagai awalan mereka berjalan
bersama dan dibimbing oleh 2 orang peserta untuk menuju start jurit. Kami juga
berangkat dengan jalan lain menuju post jaga kami masing – masing. Setiap post dijaga
oleh 2 orang.
Aturan dari jurit ini adalah pasangan kelompok harus
berjalan melewati jalur yang sudah ditentukan, mereka hanya diberi penerangan
berupa 1 buah lilin. Ketika mereka berjalan dan lilin itu mati, mereka harus
tetap melanjutkan perjalanan tanpa boleh kembali ke post awal. Mereka bisa
menyalakan lilin lagi di post berikutnya. Acara jurit malam selesai pukul 02.00
WIB setelah semua peserta kembali ke perkemahan. Sebagai penutup kami meminta
mereka untuk menutup mata dan merenungkan makna dari jurit tersebut. Setelah
itu kami memberikan “makanan persahabatan”. Campuran antara mie yang diseduh
dengan menggunakan air dingin tanpa rasa, buah apel dan roti keju. Sebelumnya
kami sudah mencicipi makanan tersebut terlebih dahulu. Setelah selesai mereka
kembali ke tenda untuk beristirahat.
Saat semuanya sedang tidur, tiba – tiba turun hujan gerimis.
Kami langsung ke tenda, membantu peserta menutupi tendanya dengan jas hujan. Namun,
tiba – tiba hujan menjadi deras. Kemudian mereka berbondong – bondong membawa
tas mereka ke dalam rumah kaca. Sebagian ada yang tidur di rumah kaca sebagian
lagi bertahan di tenda.
Selasa, 12 Juli 2011. Kami membangunkan mereka pukul
05.00 WIB untuk olah raga bersama. Kami menyiapkan sound system dan laptop
untuk menyetel musik. Secara acak kami memilih peserta untuk memberikan gerakan
yang sesuai dengan musik yang kami putar dan semua peserta harus mengikutinya.
Di sini kami melatih rasa percaya diri dan memancing kreatifitas mereka. Senam
berlangsung selama 30 menit dan dilanjutkan dengan jalan santai mengitari
Lingkungan Kerep. Setelah itu mereka mengambil sikat dan pasta gigi lalu
berkumpul sesuai kelompok tenda di lapangan rumput. Kami memberikan air 1
gayung untuk masing – masing kelompok yang terdiri dari 10 orang. Kami meminta
mereka untuk menggosok gigi bersama dengan menggunakan air itu. Tujuan dari
gosok gigi bersama ini adalah agar mereka bisa saling berbagi dengan sesama yang
membutuhkan hal yang sama dan jumlahnya terbatas.
Setelah itu, kami tidak memperbolehkan mereka mandi.
Mereka langsung makan pagi bersama. Selesai makan, mereka beristirahat
sebentar. Pukul 07.30 WIB kami mengumpulkan mereka kembali di lapangan dan
memulai pembagian kelompok dengan cara berhitung. Mereka bertanya – tanya untuk
apa lagi kelompok ini. Kemudian kami memberikan penjelasan tentang kegiatan
pagi ini, yakni bakti sosial berupa tenaga di beberapa tempat.
Ada 10 tempat yang harus dibersihkan,yaitu Gereja Jago,
Monumen Palagan Ambarawa, Polres Ambarawa, Masjid Agung Ambarawa, 3 tempat di
lingkungan Kerep, makam di RT 01, Pos Kamling RT 02, dan sepanjang jalan di RT
01 – RT 02. Satu kelompok diterjunkan untuk bakti sosial di satu lokasi dengan
dibimbing oleh panitia. Kami memberikan waktu untuk bakti sosial sampai pukul
12.00 WIB. Bagi kelompok yang sudah selesai boleh membersihkan diri dan
beristirahat sambil menunggu intruksi selanjutnya. Tak berapa lama, semua
kelompok sudah kembali.
Selanjutnya
kami berunding mengenai pencarian jalur outbond. Kami dibagi menjadi 2
kelompok. Kelompok yang pertama menelusuri jalur outbond dan kelompok kedua
menjaga perkemahan. Dalam rombongan kecil, kami mulai menandai jalan dengan
pylox di setiap persimpangan. Sempat terjadi perdebatan kecil untuk menentukan
lokasi post pertama, namun masalah itu bisa kami atasi. Kami menentukan 6 post
dalam outbond ini. Setelah pencarian selesai, kami kembali ke perkemahan.
Usai makan siang di tenda masing – masing, kami
mengundang peserta untuk bermain di lapangan. Permainannya adalah “lubang
holahoop”. Semua peserta membentuk lingkaran besar dan bergandengan tangan. Salah
satu panitia memasukkan holahoop pada salah satu anak dan kami semua menyanyibersama.
Selama lagu belum selesai dinyanyikan, holahoop itu harus berpindah dari satu
anak ke anak lain tetapi gandengan tangan tak boleh terlepas. Lagu kami
nyanyikan dengan tempo berubah - ubah. Ketika lagu selesai dinyanyikan, mereka
yang mendapatkan holahoop terakhir yang harus maju. Permainan ini mengundang
gelak tawa untuk semuanya. Setelah banyak peserta yang maju, kami memberikan
konsekuensi yaitu, menyanyikan lagu Mars SMK KI.
Setelah permainan itu, menjelang sore hari kami
mengadakan latihan PBB. Namun untuk kali ini banyak peserta yang “tumbang”.
Bahkan ada satu anak yang tak kuat dan pingsan. Oleh karena itu, latihan PBB
terpaksa dihentikan dan sebagai gantinya, mereka berkumpul sesuai kelompok Show
Your Talent dan mulai berdiskusi tentang apa yang harus mereka tampilkan untuk
malam api unggun. Masing – masing kelompok dibimbing oleh salah satu panitia.
Saatnya untuk MCK, kami memberikan waktu mandi untuk 1
kelompok adalah 5 menit. Terjadi kehebohan di sini, mereka memprotes waktu yang
diberikan karena terlalu singkat. Tetapi kami sengaja melakukannya, untuk
melatih kesigapan mereka. Pukul 18.00 WIB semua peserta selesai mandi,
dilanjutkan makan malam bersama. Bagi peserta dan panitia muslim diadakan sholat
berjama’ah di rumah kaca.
Peserta
berkumpul lagi dengan membawa alat tulis serta amplop hitam dan amplop merah. Kami
memberikan penjelasan mengenai kegunaan amplop – amplop itu.Mereka harus
menuliskan perasaan benci, perasaan tidak suka mereka kepada salah satu dari panitia
dan memasukkannya ke dalam amplop hitam. Selain perasaan benci mereka, mereka
juga harus menuliskan perasaan suka kepada salah satu dari panitia dan
memasukkannya dalam amplop merah. Setelah selesai, amplop – amplop itu kemudian
dikumpulkan.
Peserta masuk ke rumah kaca untuk mengikuti materi dari
beberapa alumni yang hadir malam ini. Salah satunya yang hadir adalah Kak Aji
yang berasal dari angkatan 30. Secara bergantian, para alumni mengisi materi,
memberikan motivasi dan semangat untuk peserta MOS.
Pada
pukul 20.30 WIB kami dan semua peserta berkumpul di lapanngan api unggun. “Ada
seseorang yang pernah berkata kepadaku demikian : Jika kamu tidak sanggup
menjadi matahari, jadilah bintang. Namun jika kamu tidak sanggup juga untuk
menjadi bintang, jadilah setitik api kecil yang menggetarkan dunia dengan
segala daya imajinasi kalian. Dan jangan pernah takut bermimpi. Bermimpilah! Karena
Tuhan akan memeluk mimpi – mimpi kalian.” Itulah kata pengantar untuk membuka
acara api unggun ini. Kemudian kami mengitari api unggun dan menyanyikan yel –
yel universal.
Sebagai penampil awal, kami tidak mau menunjuk kelompok
mana yang harus maju terlebih dahulu. Kami membiarkan mereka menunjukkan rasa
percaya diri mereka dan maju terlebih dahulu. Tak disangka, walaupun baru
beberapa kelompok yang maju, namun hasilnya tak mengecewakan. Mereka
menampilkan suguhan yang menarik untuk kami semua. Baru setengah dari peserta
yang tampil, tiba – tiba hujan turun. Peserta MOS berhamburan menuju tenda
masing – masing. Di dekat api unggun panitia berunding, untuk kelanjutan acara.
Tak berapa lama hujan reda, kami mengintruksikan peserta untuk melanjutkan
acara. Namun hujan turun lagi. Yah, nampaknya alam tak merestui acara api
unggun kami untuk dilanjutkan. Akhirnya semua peserta masuk tenda. Seperti
malam sebelumnya, kami menyuruh mereka untuk bersiap – siap (packing) jika
sewaktu – waktu hujan turun lagi. Dan mereka pun tidur.
Rabu, 13 Juli 2011. Hari terakhir. Pukul 05.25 WIB,
panitia terlambat bangun. Kami dibangunkan oleh alumni. Seharusnya sudah dari
25 menit yang lalu kami memulai kegiatan hari ini. Sebagian besar peserta MOS
sudah bangun. Bergegas kami bangun, hanya dengan cuci muka seadanya, langsung kami
mengumpulkan peserta. Kami mengintruksikan mereka untuk jalan santai sesuai
rute hari sebelumnya. Beberapa dari kami ikut menemani jalan santai. Terlambat
bangun merupakan kesalahan bersama, sehingga sebagai konsekuensi akan kesalahan
ini, kami harus berlari memutari lapangan sebanyak 5 kali.
Beberapa alumni sudah berpamitan untuk pulang. Ketika
semua peserta sudah kembali, secara singkat kami mengajarkan apa yang tadi
malam alumni ajarkan pada kami. Yakni tradisi SMK KI mengenai “5S2P1K” yaiutu
Senyum, Sapa , Salam, Sopan, Santun (5S) Peduli, Peka (2P) Kritis (1K).
Kemudian mereka dibubarkan untuk ganti pakaian.
Semua peserta sudah berganti baju. Mereka menggunakan
baju hitam dan celana pendek selutut. Ketua kelompok tenda mengambil jatah
makan untuk anggotanya. Setelah sarapan, semua berkumpul kembali dan memulai
pembagian kelompok outbond. Panitia yang bertugas menjaga di pos outbond, sudah
menunggu di pos masing - masing dengan menggunakan seragam olahraga SMK KI.
Sebelum kelompok outbond diberangkatkan, kami memanggil beberapa peserta yang
memiliki beberapa penyakit sehingga perlu diawasi. Beberapa peserta yang merasa
tidak sanggup mengikuti outbond, tetap tinggal di kawasan perkemahan.
Peserta dibagi menjadi 6 kelompok. Di setiap pos nanti,
permainan merupakan adu antar 2 tim. Sehingga hanya 3 kelompok pemberangkatan.
Pos 1 lokasi permainan berada di sungai. Dengan nama
permainan “Paralon Bocor”. Kami sudah menyiapkan 2 paralon yang panjangnya ± 2
meter, 2 gayung, dan 2 bola plastik ukuran kecil. Kedua kelompok harus beradu
cepat untuk mengeluarkan bola plastik tersebut dari paralon. Dalam waktu 5
menit. Tujuan dari permainan ini adalah melatih kerja sama tim.
Pos 2, berlokasi di lapangan sepak bola. Di pos ini,
permainannya adalah “Mana Bolaku”. Kami sudah menyebar bola plastik dengan
berbagai warna pada sebuah bidang tanah. Permainan ini bertujuan untuk melatih
kepekaan dan kepercayaan satu sama lain. Setiap kelompok harus memilih beberapa
wakil dan kemudian wakil kelompok tersebut harus ditutup matanya dan masuk
dalam area permainan. Anggota kelompok lain harus mengarahkan wakilnya untuk
mencari dan mengambil bola yang sesuai dengan
warna yang diminta.
Pos 3, lokasinya di sebuah aliran sungai yang membentuk
air terjun kecil. Semua peserta harus turun ke sungai bagian bawah. Kemudian
dengan sebilah tongkat mereka semua harus bisa naik ke atas, dalam waktu selama
5 menit. Tujuan dari permainan ini adalah melatih kerjasama, ketepatan,
kecepatan, dan kepemimpinan.
Pos 4, merupakan permainan yang juga mengandalkan
kepercayaan, hampir sama dengan pos 2. Namun perbedaannya, permainan ini
memakai area tali – tali yang sudah dibuat sedemikian rupa. Sama seperti pos 2,
mata salah satu wakil kelompok harus ditutup dan anggota kelompok mengarahkan
untuk melewati rintangan yang ada.
Pos 5, berada jauh dari pos – pos sebelumnya, terletak di
sebuah kebun kosong. Nama permainannya adalah “Estafet Air”. Semua peserta
berbaris kemudian peserta yang paling belakang mengambil air menggunakan apa saja
yang melekat pada tubuhnya dan menyalurkannya ke depan. Peserta paling depan
harus menampung air tersebut dalam gelas aqua yang sudah disiapkan. Permainan
ini membutuhkan kerja sama.
Pos 6, pos terakhir. Yang berada di area perkemahan.
Permainan ini adalah “Spider Net”. Jaring laba – laba yang dibuat dari tali
pramuka dan bentuk dari lubangnya pun berbeda – beda. Semua peserta harus
melewati jaring dan lubang yang sudah dimasuki tidak boleh dimasuki lagi.
Tujuan dari permainan ini adalah kerjasama dan kekompakan.
Kelompok yang sudah selesai mengikuti outbond, harus
membereskan 2 buah tenda dahulu sebelum kelompok itu diperbolehkan mandi.
Ketika melipat tenda itu, kerjasama antar peserta kurang sehingga banyak waktu
yang terbuang. Akhirnya kami ikut turun tangan membantu membereskan tenda.
Setelah semua tenda selesai dilipat, tempat perkemahan
juga sudah dibersihkan, dan semua peserta sudah membersihkan diri, kami
mengumpulkan mereka di lapangan. Sembari menunggu makan siang, kami meminta
masing – masing kelompok tenda untuk menampilkan yel – yel tenda. Yel – yel
mereka seru dan kreatif. Setelah makan, mereka kami perbolehkan untuk istirahat
sambil menunggu apel penutup.
Secara sederhana, Bapak St. Joko Winarto, S.Pd menutup
kegiatan MOS ini. Kami berharap semua tujuan dari kegiatan MOS ini dapat
mengena di hati para peserta dan selanjutnya tak ada dendam di antara peserta
dan panitia. Pak Joko berpesan, kami semua harus saling menghormati sebagai
kakak dan adik bukan sebagai senior dan yunior. Ada beberapa alumni yang datang
kembali, dan ingin melihat kami. Kemudian kami memberikan salam hormat kami.
“Kimia Kimia Industri....Kimia Kimia Industri...”
Bus
yang akan membawa kami pulang akhirnya tiba. Kami dibantu alumni serta beberapa
peserta menaikkan semua perlengkapan kemah. Semua peserta diminta untuk
mengambil barang pribadi dan segera naik ke bus yang sudah ditentukan.
Setelah selesai kegiatan MOS, kami meminta peserta untuk
menuliskan pendapat mereka mengenai kegiatan MOS ini. Berikut adalah pendapat
dari mereka :
Rezav Habi S. “Menurut
saya MOS kemarin sangat berguna bagi saya karena akan melatih kedisiplinan,
keuletan, dan ketangkasan juga kebersamaan oleh karena itu MOS kemarin sangat
berguna”
Oleh: Monica Noor Ristiningtyas